Tanaman padi (oryza sativa) merupakan tanaman pangan penting karena menghasilkan beras yang menjadi sumber bahan makanan pokok. padi merupakan komoditas utama dalam menyokong pangan masyarakat indonesia. konsumsi beras nasional pada tahun 2017 menunjukkan penurunan sebesar 114,6 kg per kapita per tahun, sementara tahun sebelumnya mencapai 124,89 kg per kapita per tahun. kebutuhan beras akan terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk (kementan 2018). penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi dan mengidentifikasi cendawan endofit pada pertanaman padi di tanah masam. peneltian ini dilaksanakan pada bulan juli sampai dengan agustus 2018, berlokasi di lahan persawahan mamburungan dan laboratorium perlindungan tanaman fakultas pertanian, universitas borneo tarakan. data di analisis secara deskriptif kualitatif, mengacu pada buku “pictorial of soil and seed fungi” oleh tsuneo watanabe dengan menggunakan metode key to species. hasil penelitian menunjukkan sebanyak tujuh isolat berhasil diisolasi dari proses tanam dan suspensi bagian akar, batang, daun dan bulir tanaman padi. tujuh cendawan endofit yang diperoleh, masing-masing cendawan tersebut tergolong kedalam kelompok deuteromycota dan mycelia sterilia. cendawan endofit yang tergolong kedalam kelompok euteromycota adalah yang berkode cendawan d502, d503, d201, sd1 dan sd2 dan untuk cendawan dengan kode cendawan d504 dan d202 termasuk kedalam kelompok mycelia sterilia. cendawan yang telah diperoleh diamati secara makroskopis dan mikroskopis dengan melihat karakteristik warna, bentuk, tekstur dan pertumbuhan cendawan. sedangkan secara mikroskopis dilihat dari pertumbuhan hifa, warna hifa, serta ada tidaknya konidia pada cendawan tersebut. hasil pengamatan mikroskopis cendawan d502 dan d503 tidak nampak hifa namun memiliki konidia. hal ini disebabkan karena ukuran hifa sangat kecil. hal ini sesuai dengan pendapat charlile, watkinson (1994) yang mengatakan bahwa diameter hifa cendawan berkisar antara 3 Μm – 30 Μm. hifa cendawan d504, d201, d202, sd1 dan sd2 terlihat sangat jelas bersekat, bercabang dan transparan.

Rice plants (oryza sativa) are important food crops because they produce rice which is a staple food source. rice is the main commodity in supporting the food of the indonesian people. national rice consumption in 2017 shows a decrease of 114.6 kg per capita per year, while the previous year reached 124.89 kg per capita per year. the need for rice will continue to increase along with the rate of population growth (ministry of agriculture 2018). this study aims to characterize and identify endophytic fungi in rice plantations on acid soils. the research was conducted from july to august 2018, located in mamburungan rice fields and plant protection laboratory, faculty of agriculture, borneo tarakan university. the data are analyzed qualitatively, referring to the book "pictorial of soil and seed fungi" by tsuneo watanabe using the key method for species. the results showed that seven isolates were successfully isolated from the process of planting and suspending the roots, stems, leaves and grain of rice plants. seven endophytic fungi were obtained, each fungus was classified into the deuteromycota group and mycelia sterilia. endophytic fungi belonging to the deuteromycota group are coded mushrooms d502, d503, d201, sd1 and sd2 and for fungi with coded fungi d504 and d202 belonging to the group mycelia sterilia. the fungi obtained were observed macroscopically and microscopically by looking at the characteristics of color, shape, texture and fungal growth. while viewed microscopically from the growth of hyphae, the color of hyphae, and the presence or absence of conidia in the fungus. microscopic observations of fungi d502 and d503 did not appear hyphae but had conidia. this is because the size of hyphae is very small. this is in accordance with the opinion of charlile, watkinson (1994) who said that the diameter of fungal hyphae ranged from 3 ?m - 30 ?m. hifa mushrooms d504, d201, d202, sd1 and sd2 are very clear, branched and transparent.