UPT. Perpustakaan Universitas Borneo Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Respon Beberapa Varietas Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Pada Kondisi Kapasitas Lapang Yang Berbeda

Respon Beberapa Varietas Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Pada Kondisi Kapasitas Lapang Yang Berbeda

Pengarang : Mela Apriyani

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2019
    SKRIPSI

Abstrak Indonesia

Kacang hijau merupakan tanaman dengan kemampuan toleran terhadap kekeringan. meskipun demikian produksi kacang hijau di indonesia pada tahun 2012 hingga 2013 menurun dan mengalami peningkatan pada tahun 2014 hingga 2015 akan tetapi masih dikatakan produksinya menurun. hal ini disebabkan karena kurangnya penggunaan varietas unggul pada lahan marginal. saat ini, penggunaan lahan pertanian semakin bergeser ke arah lahan yang kurang subur yang salah satunya adalah kurangnya ketersediaan air di dalam tanah bagi pertumbuhan tanaman. kapasitas lapang adalah jumlah air terbanyak di dalam tanah yang ditahan oleh gaya gravitasi sehingga dapat diserap oleh tanaman atau bahkan mengalami penguapan secara terus menerus mengakibatkan tanah semakin lama semakin kering. oleh karena itu, penelitian ini dilakukan guna mengetahui varietas dan kondisi kapasitas lapang serta volume pemberian air yang sesuai bagi pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau. penelitian ini dilaksanakan di screen house dan laboratorium perlindungan tanaman. rancangan penelitian yang digunakan adalah rak dengan pola faktorial yang terdiri dari faktor varietas kacang hijau (vima-1, vima-2, vima-3 dan kutilang) dan faktor kondisi kapasitas lapang (100% kl, 80% kl, 60% kl, 40% kl dan 20% kl) yang kemudian hasil pengamatan dianalisis ragam dan diuji lanjut menggunakan duncan’s multiple range test (dmrt) taraf 5%. hasil penelitian menunjukkan varietas kutilang merupakan varietas yang memperoleh tinggi tanaman dan diameter batang paling tinggi yang menghasilkan bobot polong, jumlah polong berisi, bobot biji, bobot 100 biji dan bobot basah tanaman paling tinggi. selanjutnya, varietas vima-3 memperoleh jumlah daun, kehijauan daun dan luas daun paling tinggi yang kemudian memperoleh panjang akar primer paling panjang dan bobot kering tanaman paling tinggi. rata-rata tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun, jumlah polong berisi, bobot biji, bobot 100 biji dan bobot kering tanaman tertinggi diperoleh pada kondisi 80% kl. bobot polong paling tinggi diperoleh pada kondisi 60% kl dan bobot basah tanaman paling tinggi diperoleh pada kondisi 40% kl. kondisi 20% kl memperoleh rata-rata kehijauan daun dan panjang akar primer paling tinggi. berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa varietas kutilang memperoleh pertumbuhan dan hasil kacang hijau tertinggi sedangkan kondisi kapasitas lapang yang sesuai bagi pertumbuhan dan hasil kacang hijau adalah 80% kl. untuk itu pada penelitian selanjutnya diharapkan penelitian mengenai varietas unggul tanaman kacang hijau dapat dilakukan di lahan dengan kondisi dibawah kapasitas lapang atau lahan kering khusus daerah kota tarakan guna mengetahui varietas yang cocok dengan keadaan lingkungan sekitar.

Abstrak Indonesia

Mung beans are plants with the ability to tolerate drought. even so, mung beans in indonesian from 2012 to 2013 production declined and experienced an increase at 2014 to 2015 but the production still was declining. this is due to the lack of use of superior varieties on marginal land. at present, agricultural land use in increasingly shifting towards unfertile land, one of the lack of availability of water in the soil for plant growth. field capacity is the manifest amount of water in the soil which is held by the gravitational force so that can be absorbed by the plant or even experience continuous evaporation resulting in the soil getting increasingly dry. therefore, this study conducted to know the varieties and conditions of field capacity and volume of water supply that suitable for the growth and yield of mung bean plants. this research conducted at a screen house and plant protection laboratory. the design of study used was rak with a factorial pattern consisting of mung bean variety factors (vima-1, vima-2, vima-3 and kutilang) and field capacity conditions factors (100% kl, 80% kl, 60% kl, 40% kl and 20% kl) which were then analyzed for variance and tasted further using duncan’s multiple range test (dmrt) level 5%. the results showed that kutilang variety that obtained the highest plant height and stem diameter which produced pod weights, the several pods contained, seed weight, the weight of 100 seeds and the highest wet weight of plants. furthermore, vima-3 variety obtained the highest several leaves, the greenness of leaves and leaf area which then obtained the longest primary root length and highest dry weight of plants. the plant height average, stem diameter, several leaves, leaf area, several pods contained, seed weight, the weight of 100 seeds and the highest dry weight of plants under 80% kl conditions were obtaining. the highest pod weights in the condition of 60% kl obtained and the highest wet weight of plants obtained of 40% kl conditions. at 20% of kl conditions gets the highest greenish leaf and the length of the primary root. based on the results of this study it can be concluded that kutilang varieties obtained the highest growth and yield of mung beans while the conditions of field capacity that were suitable for growth and yield of mung beans were 80% kl. therefore, in the next study, it’s expected that research on superior varieties of mung bean plants can be carried out on under conditions of field capacity land or special dry land in the tarakan city to find out the varieties that suitable for the environment.