Kabupaten nunukan memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan komoditas perkebunan dalam mendukung pembangunan kabupaten nunukan. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)trend perkembangan produksi komoditas perkebunan dari tahun 2017-2020;(2) untuk mengetahui komoditas basis di setiap kecamatan; dan (3) perbandingan trend positif terhadap basis. dengan menggunakan alat analisis trend kuadrat terkecil, lacation quotient, dan analisis deskriptif. data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data produksi komoditas perkebunan dari tahun 2013-2016. adapun hasil yang diproleh dalam penelitian ini yaitu komoditas kelapa dalam yang menjadi komoditas dengan trend yang positif terdapat tujuh kecamatan. komoditas kelapa sawit yang menjadi komoditas dengan trend meningkat terdapat sepuluh kecamatan. komoditas kopi yang menjadi komoditas dengan trend positif terdapat tujuh kecamatan. komoditas lada yang menjadi komoditas dengan trend positif terdapat lima kecamatan. komoditas kakao yang menjadi komoditas dengan trend positif terdapat satu kecamatan. komoditas kelapa dalam yang menjadi komoditas basis produksi terdapat empat kecamatan. komditas kelapa sawit yang menjadi komoditas basis produksi terdapat delapan kecamatan , komoditas kopi yang menjadi komoditas basis produksi terdapat empat kecamatan. komoditas lada yang menjadi komoditas basis produksi terdapat dua kecamatan sebatik barat, sebatik tengah. komoditas kakao yang menjadi komoditas basis produksi terdapat dua kecamatan. perbandingan trend positif dan basis yaitu tidak semua dengan trend produksi positif termasuk basis produksi, dalam upaya mendukung pembangunan wilayah kabupaten nunukan melalui subsektor perkebunan dengan melihat trend produksi positif dan basis produksi komoditas yang baik untuk dikembangkan yaitu komoditas kelapa sawit, kopi, dan lada kata kunci: pembangunan, perkebunan, analisis trend dan lq

Nunukan regency has enormous potential for the development of plantation commodities in supporting the development of nunukan regency. this study aimed to determine (1) the trend of the development of production of plantation commodities from 2017-2020; (2) to find out the basic commodities in each sub-district; and (3) a comparison of positive trends on the basis by using the least squares trend analysis tool, lacation quotient, and descriptive analysis. the data used in this study is the production data of plantation commodities from 2013-2016. the result obtained in this study was the inner coconut commodities which become a commodity with a positive trend there were seven districts. palm oil commodities that become commodities with an increasing trend were ten subdistricts. coffee commodities which was a commodity with positive trends were seven subdistricts. pepper commodities which was a commodity with positive trends were five subdistricts. cocoa commodities which was a commodity with a positive trend was one sub-district. the inner coconut commodities which are the production base commodities were four subdistricts. the commodity of palm oil which was a production base commodity consists of eight subdistricts, coffee commodities which are the production base commodity were four subdistricts. pepper commodities which was the production base commodities were two west sebatik districts, central sebatik. cocoa commodities which become production base commodities were two subdistricts. comparison of positive trends and bases was not all with positive production trends was includ production bases, in an effort to support the development of nunukan regency through the plantation sub-sector by looking at positive production trends and production bases, good commodity to be developed namely commodities of oil palm, coffee and pepper. keywords: development, plantation, and trend analysis and lq