
Willingness To Pay Petani Terhadap Upaya Perbaikan Lahan Kritis Di Kota Tarakan
Pengarang : Indri Apriliani
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2021Abstrak Indonesia
Lahan kritis merupakan suatu bentuk keadaan lahan atau tanah yang sebenarnya dapat menjadi ladang peluang bagi suatu kelompok masyarakat khususnya petani. bagi sebagian individu khusunya para petani saat ini, dalam mengelola lahan krtitis tersebut menjadi menjadi lahan lahan yang dapat digunakan oleh masyarakat petani dalam kegiatan bercocok tanam dan dapat menghasilkan nilai ekonomis bagi para petani selain itu pengelolaan lahan tersebut juga berdampak bagi lingkungan ekologis. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kesediaan membayar) petani dalam upaya perbaikan lahan kritis. desain pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. populasi dalam penelitian ini adalah petani dan menggunakan simple random sampling untuk menentukan populasi yang dilakukan secara acak. penetapan ukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus lameshow dari hasil perhitungan jumlah populasi yang dijadikan sampel sebanyak 100 responden. alat analisis yang digunakan adalah valuasi ekonomi dengan metode contingent valuation method (cvm). hasil dari penelitian ini adalah estimasi upaya yang dilakukan untuk perbaikan kondisi lahan kritis sebesar per indivdu rp. 130.000 perbulan lebih besar dibandingkan nilai rata-rata dari maksimum kesediaan membayar (average of maximum willingness to pay) petani dalam upaya perbaikan lahan kritis untuk meningkatkan produktivitas pertanian yaitu sebesar rp. 49.850 per individu perbulan dan nilai total willingness to pay (wtp) responden secara keseluruhan sebesar rp.59.820.000 pertahun. hasil ini menunjukkan bahwa kesediaan membayar petani dalam upaya perbaikan lahan kritis di kecamatan tarakan timur dan tarakan utara kota tarakan sangat rendah.
Abstrak Indonesia
Critical land is a form of land or land condition that can actually become a field of opportunity for a community group, especially farmers. for some individuals, especially farmers at this time, in managing this critical land, it becomes land that can be used by farming communities in farming activities and can generate economic value for farmers besides that land management also has an impact on the ecological environment. the purpose of this study was to determine how much farmers are willing to pay in an effort to improve critical land. the design in this study uses qualitative and quantitative approaches. the population in this study were farmers and used simple random sampling to determine a randomized population. determination of the sample size in this study using the lameshow formula from the calculation of the total population sampled as many as 100 respondents. the analytical tool used is economic valuation with the contingent valuation method (cvm). the results of this study are an est imate of the effort made to improve the critical land conditions of rp. 130,000 per month is greater than the average value of the maximum willingness to pay (average of maximum willingness to pay) farmers in an effort to improve critical land to increase agricultural productivity, namely rp. 49,850 per individual per month and the total value of willingness to pay (wtp) of respondents as a whole is rp. 59,820,000 per year. these results indicate that the willingness to pay farmers for the improvement of critical land in the tarakan timur and north tarakan districts, tarakan city is very low.