ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.V DI PUSKESMAS SEBENGKOK KOTA TARAKAN | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.V DI PUSKESMAS SEBENGKOK KOTA TARAKAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.V DI PUSKESMAS SEBENGKOK KOTA TARAKAN

Pengarang : Nurlina - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2025
XML Detail Export Citation
    LAPORAN TUGAS AKHIR

Abstract

Asuhan kebidanan komprehensif atau sering disebut dengan istilah COC
(Comprehensive Of Care) adalah asuhan kebidanan secara menyeluruh mulai dari
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan pelayanan keluarga berencana.
Tujuan asuhan kebidanan komprehensif untuk meningkatkan asuhan yang
berkesinambungan selama periode tertentu. Asuhan kebidanan komprehensif
dilakukan dengan perlakuan bidan sebagai tenaga profesional, memimpin dalam
perencanaan, organisasi dan pemberian asuhan selama kehamilan, kelahiran,
periode postpartum, termasuk bayi dan program keluarga berencana. Ruang lingkup
meliputi sasaran asuhan kebidanan komprehensif diberikan pada Ny. V seorang ibu
hamil G7P5A1 usia 37 tahun, di mulai pada usia kehamilan 35 minggu hingga 37
minggu, tempat asuhan komprehensif diberikan di Puskesmas Sebengkok Kota
Tarakan dan dilanjutkan dengan home care/ kunjungan rumah pada masa nifas dan
bayi, kemudian waktu asuhan diberikan pada Ny. V dilaksanakan pada tanggal 28
Mei 2025 hingga 17 Juni 2025.
Asuhan kebidanan komprehensif kehamilan dilakukan pada tanggal 28 April
2025 pada usia kehamilan 35 minggu 2 hari dan ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Kemudian, ibu melakukan kunjungan ulang kehamilan pada tanggal 14 Mei 2025
usia kehamilan 37 minggu 2 hari didapatkan ibu dengan keluhan perut sering
kencang, nyeri pinggang dan dilakukan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital
dalam batas normal. Diberikan asuhan meliputi penyebab nyeri pinggang dan perut
sering kencang. Berdasarkan pemeriksaan dan wawancara yang telah dilakukan
pada ibu ditemukan hasil dalam fisiologis.
Asuhan persalinan diberikan pada tanggal 17 Mei 2025 pada usia kehamilan
37 minggu 2 hari. Asuhan yang diberikan sesuai dengan standar 60 langkah Asuhan
persalinan Normal (APN), dan pada kala I dimulai dari kontraksi sampai
pembukaan lengkap berlangsung selama 1 jam 50 menit, dan kala II berlangsung
hingga bayi lahir dengan waktu selama 22 menit, dilakukan penilaian sepintas bayi
lahir cukup bulan, segera menangis dan tonus otot baik. Kala III yang berlangsung
selama 10 menit setelah oksitosin disuntikkan, plasenta lahir lengkap, tidak ada
kelainan dan terdapat robekan derajat II. Kala IV dilakukan selama 2 jam dengan
memantau TTV ibu, didapatkan hasil dalam batas normal, perdarahan kurang lebih
150cc, kontraksi baik dan kandung kemih kosong.
Asuhan masa nifas dilakukan pada tanggal 17 Mei 2025, jam 09:10 WITA
dengan hasil pemeriksaan fisik, tanda-tanda vital dalam batas normal, ibu dapat
menyusui dengan baik dan perdarahan masa nifas dalam batas normal, TFU 2 jari
dibawah pusat uterus berkontraksi dengan baik, terdapat pengeluaran lochea rubra
dan luka jahitan masih basah dan tidak ada tanda-tanda infeksi. Asuhan yang
diberikan pada ibu adalah perawatan diri dan kebersihan perineum, pola makan
bergizi dan cukup cairan, manajemen laktasi dan pemberian Asi Eksklusif.
Asuhan pada bayi baru lahir dilakukan pada tanggal 17 Mei 2025 Bayi lahir
langusung menangis, bergerak aktif, dan tidak memerlukan tindakan resusitasi dan
di lakukan pengukuran antropometri didapatkan hasil bayi jenis kelamin laki-laki,
berat badan 3600 gram, panjang badan 49 cm, lingkar kepala 35 cm, dan lingkar
vii
dada 33 cm.. Asuhan yang diberikan setelah lahir yaitu dilakukan pengeringan dan
stimulasi awal dan dilanjutkan dengan inisiasi menyusui dini (IMD) kurang lebih
30 menit untuk membantu stabilisasi suhu tubuh dan mempererat ikatan ibu dan
bayi. Pemeriksaan fisik lengkap termasuk pemeriksaan refleks,tanda vital, dan
kondisi umum bayi. Hasilnya menunjukkan kondisi bayi dalam batas normal.
Selain itu dilakukan perawatan tali pusat dengan kassa steril dan edukasi mengenai
perawatan tali pusat untuk mencegah infeksi.dan bayi juga diberikan vitamin K1
untuk mencegah perdarahan, dan dilakukan pemberian salep mata untuk mencegah
infeksi.
Setelah dilakukan asuhan kebidanan secara menyeluruh terhadap Ny. V
G7P5A0, usia 37 tahun, dilaksanakan mulai dari kehamilan usia 35 minggu 2 hari
hingga masa nifas di Puskesmas Sebengkok. Pada asuhan kehamilan terdapat
kesenjangan pada kenaikan berat badan yang tidak sesuai dengan rekomendasi,
kunjungan antenatal, dan interval pemberian imunisasi TT yang tidak sesuai dengan
waktu pemberian, namun secara keseluruhan keadaan ibu tampak fisiologis dan
tidak terdapat tanda-tanda kelainan. Kemudian, pada proses persalinan berlangsung
secara spontan, bayi lahir cukup bulan dan segera menangis, serta tidak ditemukan
adanya kesenjagan antara hasil pemeriksaan dengan teori. Pada masa nifas, kondisi
involusi uterus baik, perdarahan dalam batas normal, tinggi fundus uteri sesuai
dengan usia masa nifas, serta pengeluaran lochea berada dalam tahap normal.
Dengan demikian tidak ditemukan kesenjangan antara praktik dan teori dalam
pemeriksaan ini. Sementara itu, pada bayi baru lahir, seluruh hasil pemeriksaan
menunjukkan kesesuaian antara praktik dilapangan dengan teori.
Diharapkan penulis dapat memperluas pengetahuan dan keterampilan dalam
memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif sesuai standar. Bagi institusi
pendidikan, diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran melalui fasilitas
yang memadai dan bimbingan yang optimal. Lahan praktik diharapkan
mempertahankan kualitas pelayanan sesuai SOAP serta menguatkan program
asuhan kebidanan berbasis edukasi kepada pasien. Sementara itu, bagi klien,
diharapkan semakin sadar akan pentingnya pemeriksaan rutin untuk memantau
kesehatan selama kehamilan, persalinan, nifas, hingga masa bayi baru lahir.

Comprehensive Midwifery Care, often referred to as COC (Continuity of Care), is a holistic midwifery service provided throughout the stages of pregnancy, childbirth, postpartum, newborn care, and family planning services. The goal of comprehensive midwifery care is to improve continuous care during a specific period. This care is provided by midwives as professional health workers who lead in planning, organizing, and delivering care during pregnancy, childbirth, the postpartum period, including newborn care and family planning programs. The scope of this comprehensive midwifery care was provided to Mrs. V, a 37-year-old pregnant woman, gravida 7 para 5 abortus 1 (G7P5A1), beginning at 35 weeks of gestation until 37 weeks. The care took place at Sebengkok Public Health Center (Puskesmas Sebengkok) in the city of Tarakan and continued with home care visits during the postpartum and newborn phases. The care was delivered from May 28, 2025, to June 17, 2025. Antenatal care was first provided on April 28, 2025, at 35 weeks and 2 days of gestation, during which the mother reported no complaints. A follow-up antenatal visit was conducted on May 14, 2025, at 37 weeks and 2 days, where the mother complained of frequent abdominal tightness and lower back pain. A physical examination and vital signs assessment were conducted, all within normal limits. Care was provided, including education on the causes of back pain and abdominal tightness. Based on the examination and interview, the mother was found to be in a physiological (normal) state. Labor and delivery care was provided on May 17, 2025, at 37 weeks and 2 days of gestation. The care followed the standard 60 steps of Normal Delivery Care (APN). The first stage of labor, from the onset of contractions to full cervical dilation, lasted 1 hour and 50 minutes. The second stage, from full dilation to birth of the baby, lasted 22 minutes. The baby was assessed as full-term, cried immediately, and had good muscle tone. The third stage, lasting 10 minutes after oxytocin was administered, involved the delivery of a complete placenta with no abnormalities, though a second-degree perineal tear was present. The fourth stage, lasting 2 hours, involved monitoring the mother’s vital signs, which were within normal limits. Blood loss was approximately 150cc, uterine contractions were good, and the bladder was empty. Postpartum care was conducted on May 17, 2025, at 09:10 Central Indonesia Time (WITA). The physical examination and vital signs were within normal limits. The mother was able to breastfeed well, postpartum bleeding was within normal limits, fundal height was 2 fingers below the navel, the uterus contracted well, lochia rubra was present, and the stitches were still moist but showed no signs of infection. Care provided included personal hygiene and perineal care, a nutritious diet and adequate fluid intake, lactation management, and exclusive breastfeeding. Newborn care was conducted on May 17, 2025. The baby cried immediately after birth, moved actively, and did not require resuscitation. Anthropometric measurements were: male, weight 3600 grams, length 49 cm, head circumference 35 cm, and chest circumference 33 cm. Care given included drying and initial stimulation, followed by early breastfeeding initiation (EBI) for approximately 30 minutes to help stabilize body temperature and strengthen mother-baby bonding. A complete physical examination was performed, including reflex checks, vital signs, and general condition—all within normal limits. Umbilical cord care was performed using sterile gauze, and education on cord care was given to prevent infection. The baby also received vitamin K1 to prevent bleeding and eye ointment to prevent infection. After providing comprehensive midwifery care for Mrs. V (G7P5A1), 37 years old, from 35 weeks and 2 days of pregnancy through the postpartum period at Sebengkok Health Center, several findings were noted. During pregnancy, there were some gaps, such as inadequate weight gain, antenatal visit schedule inconsistencies, and inappropriate TT immunization intervals. However, overall, the mother’s condition appeared physiologically normal, with no signs of abnormality. Labor proceeded spontaneously, the baby was born at term, cried immediately, and no inconsistencies were found between the clinical findings and theoretical expectations. During the postpartum period, uterine involution was normal, bleeding was within normal limits, fundal height was appropriate for the postpartum period, and lochia was progressing normally—indicating no discrepancies between practice and theory. For the newborn, all examination results aligned with theoretical expectations. It is hoped that this experience will help the writer to enhance knowledge and skills in providing comprehensive midwifery care according to standards. For educational institutions, it is hoped that the quality of learning can be improved through adequate facilities and optimal guidance. Practice sites are expected to maintain the quality of care following SOAP standards and strengthen education-based midwifery care programs for patients. Meanwhile, for clients, it is expected that awareness of the importance of routine check-ups will increase to monitor health during pregnancy, labor, postpartum, and newborn periods.

Detail Informasi